Wakaf Daarut Tauhiid

September 2025

Melahirkan Nahkoda Peradaban: Rangkaian LDKS dan Raker Bentuk Pemimpin Tangguh Daarut Tauhiid Putri

WAKAFDT.OR.ID | BANDUNG — SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) Putri kembali mengukuhkan komitmennya dalam mencetak generasi pemimpin peradaban.

Pada akhir pekan yang cerah, mulai Jumat (19/9/2025) hingga Ahad (21/9/2025), suasana di pesantren itu dipenuhi energi dan antusiasme oleh para pengurus Organisasi Pelajar Pesantren (OPP) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Kabinet Naqeeba Mafaza Masa Bakti 2025/2026.

Ini bukanlah sekadar pertemuan biasa, melainkan rangkaian komprehensif Rapat Kerja (Raker) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) yang dirancang untuk membentuk karakter dan kapabilitas.

Dari Meja Rapat Hingga Lapangan Outbound

Agenda yang disajikan tak hanya fokus pada teori, tetapi juga praktik langsung. Para santri dilatih dalam berbagai keterampilan penting organisasi, mulai dari riset dan presentasi program kerja hingga pelatihan pembuatan TOR (Term of Reference), LPJ (Laporan Pertanggungjawaban), dan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Keterlibatan aktif mereka terlihat jelas dalam setiap sesi diskusi dan praktik penyusunan program.

Namun, kepemimpinan tak hanya soal administrasi.

Aspek pembangunan karakter pun menjadi inti. Rangkaian kegiatan juga mencakup outbound, team building, evaluasi, dan sesi kebersamaan yang erat. Semua ini dirancang untuk menanamkan nilai kebersamaan, kemandirian, dan tanggung jawab—kunci utama bagi calon pemimpin muda.

Seperti disampaikan oleh Fitri Iswari, Staf Humas Media dan Design: “Alhamdulillah, pengurus OPP dan MPK SMP DTBS Putri melaksanakan kegiatan Rapat Kerja sekaligus Latihan Dasar Kepemimpinan Santri dengan penuh semangat. Semoga melalui kegiatan ini, lahir generasi pemimpin santri yang berkarakter, bertauhid, dan bermanfaat dalam membangun peradaban Islam.”

Mengemban Amanah di Atas Tanah Wakaf

Setiap dinamika dan inspirasi yang muncul dari kegiatan ini diharapkan dapat mematangkan kesiapan pengurus OPP dan MPK dalam mengemban amanah organisasi. Mereka diasah untuk menjadi sosok yang tangguh, visioner, dan berorientasi pada kebaikan dalam setiap kebijakan dan program.

Lebih dari itu, pelaksanaan kegiatan positif ini memiliki makna mendalam. SMP DTBS Putri sendiri berdiri di atas lahan wakaf terpadu Pesantren Daarut Tauhiid. Dengan memaksimalkan potensi santri melalui kegiatan-kegiatan berkualitas, sekolah ini turut menjalankan upaya mulia memakmurkan aset wakaf tersebut.

Dengan langkah awal yang penuh makna ini, SMP DTBS Putri menegaskan kembali perannya sebagai kawah candradimuka yang melahirkan muslimah-muslimah cerdas dan beriman yang siap menjadi nahkoda peradaban Islam di masa depan. (WIN)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Melahirkan Nahkoda Peradaban: Rangkaian LDKS dan Raker Bentuk Pemimpin Tangguh Daarut Tauhiid Putri Read More »

Cahaya Ilmu di Riyadul Huda: Semangat Mengajar Bu Yanti Setelah 19 Tahun Bersemi Kembali

WAKAFDT.OR.ID | BANDUNG — Selama 19 tahun, Bu Yanti telah mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak madrasah membaca Al-Qur’an.

Sebuah pengabdian yang panjang, mengukir huruf demi huruf hijaiyah dalam benak generasi muda di Madrasah Riyadul Huda, Pangalengan.

Namun, semangat yang membara itu sempat meredup, bukan karena surutnya niat, melainkan karena keterbatasan yang menghadang.

Salah satu kendala utamanya adalah keterbatasan sarana, termasuk ketersediaan mushaf Al-Qur’an yang layak dan cukup bagi seluruh siswa. Keterbatasan ini tentu menjadi tantangan besar dalam proses belajar mengajar.

Syukurlah, asa itu kini bersemi kembali. Berkat kebaikan dan dukungan para muwakif (donatur wakaf), sebuah bantuan yang sangat berarti telah tiba di Madrasah Riyadul Huda.

Kini, Bu Yanti dan seluruh siswanya dapat kembali belajar dengan semangat baru yang membara. Kedatangan mushaf-mushaf Al-Qur’an baru telah menjadi “teman setia” yang menemani mereka setiap hari.

Mushaf-mushaf segar ini bukan sekadar buku, melainkan jembatan untuk menapaki jalan ilmu dan iman dengan lebih mudah dan khusyuk.

Bantuan ini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian dapat menembus keterbatasan sarana.

Selama 19 tahun, Bu Yanti mungkin berjuang dengan segala keterbatasan, namun kini, dengan dukungan penuh, cahaya ilmu di Riyadul Huda diharapkan akan bersinar semakin terang, melahirkan generasi Qur’ani yang berilmu dan beriman. (WIN)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Cahaya Ilmu di Riyadul Huda: Semangat Mengajar Bu Yanti Setelah 19 Tahun Bersemi Kembali Read More »

Menyiapkan Pemimpin Muda di Atas Lahan Wakaf, Bagian dari Memakmurkan Wakaf

WAKAFDT.OR.ID | BANDUNG — Jumat (19/9/2025), suasana penuh semangat terasa di SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) Putri. Para pengurus Organisasi Pelajar Pesantren (OPP) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Kabinet Naqeeba Mafaza Masa Bakti 2025/2026 memulai rangkaian Rapat Kerja dan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri yang berlangsung hingga Ahad (21/9/2025).

Agenda disusun komprehensif: riset dan presentasi program kerja, pelatihan pembuatan TOR, LPJ, dan RAB, hingga outbound, team building, evaluasi, serta sesi kebersamaan.

Setiap kegiatan tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan, kemandirian, dan tanggung jawab sebagai calon pemimpin muda.

“Alhamdulillah, pengurus OPP dan MPK SMP DTBS Putri melaksanakan kegiatan Rapat Kerja sekaligus Latihan Dasar Kepemimpinan Santri dengan penuh semangat. Semoga melalui kegiatan ini, lahir generasi pemimpin santri yang berkarakter, bertauhid, dan bermanfaat dalam membangun peradaban Islam,” ujar Fitri Iswari, Staf Humas Media dan Design.

Keterlibatan aktif santri tampak jelas dalam diskusi, praktik penyusunan program, hingga dinamika outbound yang penuh inspirasi. Melalui kegiatan ini, pengurus OPP dan MPK diharapkan semakin siap mengemban amanah organisasi dengan sikap tangguh, visioner, dan berorientasi pada kebaikan.

Dengan langkah awal penuh makna ini, SMP DTBS Putri kembali meneguhkan komitmennya dalam membentuk generasi muslimah yang siap menjadi pemimpin peradaban di masa depan.

SMP DTBS Putri sendiri berada diatas lahan wakaf terparu Pesantren Daarut Tauhiid. Melalui kegiatan-kegiatan positif seperti diatas, insyaAllah menjadi bagian dari upaya memakmurkan aset wakaf. (DS/WIN)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Menyiapkan Pemimpin Muda di Atas Lahan Wakaf, Bagian dari Memakmurkan Wakaf Read More »

IKHW Gandeng Relawan Tanam Pohon Endemik Hari Menanam di Hutan Wakaf Aceh

WAKAFDT.OR.ID | ACEH BESAR — Komunitas Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) menggelar kegiatan Hari Menanam Hutan Wakaf di kawasan Hutan Wakaf Jantho, Aceh Besar, pada Ahad (28/9/2025). Penanaman tersebut dilakukan para relawan dari berbagai latar belakang.

Afrizal Akmal, inisiator IKHW, mengatakan, program tersebut difokuskan pada penanaman pohon sebagai upaya memperkaya vegetasi dan menjadikan Hutan Wakaf sebagai arboretum pohon endemik di Aceh.

Menurut dia, kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah nyata untuk menambah tutupan hijau di lahan kritis, tetapi juga merupakan bentuk gotong royong lintas komunitas dalam menjaga ekosistem hutan.

Afrizal menjelaskan, dengan menanam pohon endemik, Hutan Wakaf Jantho diarahkan menjadi ruang belajar hidup yang memadukan nilai konservasi, spiritualitas wakaf, dan kearifan lokal masyarakat.

“Melalui momentum ini, kita ingin menghadirkan hutan wakaf bukan sekadar ruang hijau, tetapi juga pusat keberlanjutan yang memberi manfaat ekologis, sosial, dan spiritual,” ujar Afrizal Akmal melalui keterangan tertulis.

Hutan Wakaf Jantho telah menjadi salah satu inisiatif unik di Aceh dalam menggabungkan instrumen wakaf dengan konservasi lingkungan.

Dengan dukungan masyarakat dan relawan, IKHW menargetkan kawasan ini berkembang sebagai pusat riset, pendidikan lingkungan, serta pelestarian spesies pohon lokal yang kian terancam.

Komunitas Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) merupakan gerakan masyarakat yang menggabungkan nilai wakaf dengan konservasi lingkungan. Berbasis di Aceh, IKHW berfokus pada transformasi lahan kritis menjadi hutan wakaf produktif, edukatif, dan berkelanjutan.

Pendekatan pemulihan ekosistem, dengan memberi bidang perioritas pada konservasi langsung, membebaskan lahan kritis dan membangun hutan di atasnya, dimana IKHW mewujudkan perubahan nyata.**

Redaktur: Wahid Ikhwan

Sumber: Republika


WAKAFDT.OR.ID

IKHW Gandeng Relawan Tanam Pohon Endemik Hari Menanam di Hutan Wakaf Aceh Read More »

4 Sumber Hukum Dalam Islam

WAKAFDT.OR.IDSebagai seorang muslim tentu membutuhkan tuntunan sebagai sumber hukum untuk menjalankan hidup dan memutuskan sesuatu suatu hukum dalam sebuah perkara.

Ada 4 sumber hukum dalam Islam yang harus diketahui, di antaranya ialah:

Al-Qur’an, sumber hukum Islam yang pertama ialah Al-Qur’anul Karim. Al-Qur’an merupakan kalam atau firman Allah Ta’ala.

Firman Allah yang dihimpun menjadi sebuah kitab suci dan diyakini sebagai wahyu langsung dari Allah melalui Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.

Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti ibadah, muamalah, sejarah, akhlak, dan hukum pidana.

Dalam surat Al-Isra ayat 88, Allah Ta’ala berfirman:

Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”

Hadits, sumber hukum Islam selanjutnya hadits. Hadits adalah perkataan Nabi yang juga menjadi tuntunan dalam beribadah dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Dalam hadits terdapat tindakan, ucapan, dan persetujuan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam.

Hadist memberikan gambaran bagaimana Rasullullah Ta’ala mengimplementasikan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Allah Ta’ala dalam Surat Ali-Imran ayat 32 yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”

Ijma, ijma merupakan kesepakatan para ulama tentang masalah dan hukumnya dalam Islam. Ijma terbentuk melalui diskusi di antara para ulama yang berdasarkan pada analisis Al-Qur’an dan hadis. Untuk menjawab sebuah persoalan yang belum ada status hukumnya.

Qiyas, qiyas ialah metode penalaran analogi yang dipakai untuk memutuskan sebuah hukum baru dengan membandingkan dengan hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan hadis.

Namun, qiyas harus berdasarkan pada kesamaan dasar (illat) antara situasi lama dengan yang baru.

Semoga dengan memahami 4 sumber hukum dalam Islam dapat menjadi tuntunan bagi kita dalam menjalani persoalan hidup dan menjadi acuan dalam memutuskan sebuah perkara yang harus diputuskan.

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

4 Sumber Hukum Dalam Islam Read More »

Aa Gym: Tujuan Hidup Kita Adalah Alloh

WAKAFDT.OR.IDSebuah keberuntungan besar bagi orang-orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Setiap keyakinan yang kuat merupakan awal dari kesuksesan. Karena keraguan adalah sumber dari malapetaka.

Pergi dari rumah tanpa tujuan hanya akan membuang banyak waktu, tenaga, pikiran dan biaya saja, bahkan juga bisa mendekatkan diri kepada petaka.

Sebaliknya jika ada tujuan yang jelas, maka akan ada persiapan yang matang, memiliki tekad yang kuat dan bulat, tujuannya untuk sesuatu yang benar, maka waktu yang terlewati akan sangat efektif.

Lantas, untuk apa tujuan hidup seseorang di dunia ini? Hidup hanya sebentar dan sekali di dunia ini. Kalau tidak jelas tujuannya, maka jangan heran kalau kita merasa bosan, lelah dan capek ketika menjalani hidup.

Tetapi bagi orang yang sudah jelas tujuannya, insyaAlloh setiap detik waktunya akan terisi dengan hal-hal yang positif. Tidak ada waktu baginya untuk berkeluh kesah yang tidak ada guna.

Coba kita lihat siapa diri kita. Kita makhluk bernama manusia, makhluk yang Alloh ciptakan, yang tinggal di bumi milik Alloh, yang hidup di dalam alam semesta yang berada dalam kekuasaan Alloh.

Kita adalah hamba Alloh. Maka sebaik-baik cita-cita adalah bagaimana agar kita sebagai hamba dicintai oleh Penciptanya.

Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalam mengajarkan kita untuk berdoa:

اللَّهُمَّ إنَّا نَسألُكَ رِضَاكَ وَالجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

“Allohumma inni as aluka ridhoka wal jannah wa a’uzubika min sakhothika wannaar”

Artinya: “Ya Alloh, aku memohon daripada-Mu keridhoan-Mu dan surga, dan aku memohon perlindungan daripada kemurkaan-Mu dan dari azab api neraka”.  (HR.  Tirmidzi)

Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalam mengajarkan bahwa ridho Alloh adalah sebaik-baik cita-citanya. Kita lihat seekor induk ayam, yang tidak diberikan akal, sayang kepada anak-anaknya.

Sang induk akan memberi perlindungan dan mencarikan makan untuk anaknya. Padahal itu hanyalah sekelompok hewan yang oleh Alloh diberikan sifat kasih sayang tanpa diberi akal layaknya manusia.

Lalu kita lihat manusia, bagaimana orangtua pasang badan untuk anaknya, rela membanting tulang bekerja keras untuk anaknya.

Padahal jika diperhatikan, itu hanyalah setetes dari sifat rahman dan rahim Alloh, yang ditebarkan kepada sekian banyak makhluk-Nya di atas muka bumi ini. Setetes sifat kasih sayang saja mampu membuat induk ayam menyayangi anak-anaknya.

Lalu, bagaimana jika kita dicintai Alloh dengan kasih sayang-Nya? Apa yang akan kita rasakan? Maka sungguh sempurna kenikmatan yang akan kita dapatkan.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang senantiasa berjalan menuju-Nya dan mendapat limpahan kasih sayang-Nya. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Aa Gym: Tujuan Hidup Kita Adalah Alloh Read More »

Aa Gym: Jangan Sampai Kesibukkan Dunia Melalaikan Ibadah Kita

WAKAFDT.OR.IDHampir setiap hari kita memiliki berbagai macam kegiatan, hampir setiap hari kita sibuk dengan berbagai macam tugas dan pekerjaan. Sampai-sampai kesibukkan itu benar-benar terasa melelahkan.

Bahkan, ada sebagian orang yang tersandung-sandung, terseok-seok ibadahnya karena saking sibuknya. Ada yang sholatnya sering di akhir waktu, kalaupun di awal waktu jadi terburu-buru.

Malah ada yang sampai terlewatkan waktu sholatnya hingga masuk waktu sholat berikutnya. Alasannya sama yaitu karena sibuk dengan pekerjaan. Alloh Ta’ala berfirman:

“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadah (kurban)ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh).” (QS. Al An’am: 162-163)

Saudaraku, tugas atau pekerjaan kita adalah karunia dari Alloh Ta’ala yang sangat berharga. Alloh memberi kita kesempatan untuk memiliki kegiatan di saat banyak orang lain yang bingung mau melakukan apa.

Alloh juga yang memberi kita kesempatan bekerja di saat banyak orang lain yang masih menganggur dan mencari-cari pekerjaan.

Oleh karena itu, pekerjaan, kesibukan, atau tugas-tugas kita sesungguhnya adalah karunia dari Alloh yang wajib kita syukuri.

Maka, seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk menomorsekiankan ibadah kepada Alloh Ta’ala karena hanya Alloh Yang Maha Kuasa memberi kita kesehatan dan kekuatan sehingga kita bisa bekerja. Upayakan sekuat tenaga agar Alloh tetap menjadi prioritas utama.

Di sela-sela pekerjaan kita pun sebenarnya kita bisa tetap ibadah sembari melakukan pekerjaan kita. Hati dan lisan masih bisa berdzikir menyebut nama Alloh.

Kita pun bisa mempraktikan kejujuran, keikhlasan, menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang bisa menyakiti orang lain atau menimbulkan kerusakan.

Semua ini bisa bernilai ibadah di hadapan Alloh Ta’ala dan kesibukan kita pun menjadi penuh berkah.

Semoga Alloh Ta’ala menggolongkan kita sebagai hamba-Nya yang pandai mensyukuri karunia Alloh berupa kesibukan.

Sehingga kesibukan kita menjadi jalan untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Alloh Ta’ala. Aamin yaa Robbal’aalamiin. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Aa Gym: Jangan Sampai Kesibukkan Dunia Melalaikan Ibadah Kita Read More »

Aa Gym

Aa Gym: Akhlak Mulia Seseorang Berbanding Lurus dengan Dzikirnya

WAKAFDT.OR.IDSaudaraku, kita pasti selalu mendambakan bisa menjadi pribadi yang berakhlak mulia mengikuti baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam.

Nah, akhlak mulia itu sangat dipengaruhi oleh dzikrullah, semakin baik kualitas ddzikir seseorang, semakin banyak dzikir seseorang, maka akan semakin sempurna akhlaknya.

Orang yang ddzikir secara ala kadarnya paling hanya akan berakhlak saja, tidak mencapai kesempurnaan dan kemuliaan akhlaknya.

Dzikrullah akan membuat akhlak menjadi ikhlas. Ada yang berbuat baik supaya dianggap orang baik. Ada yang berbuat baik supaya orang lain membalas kebaikannya. Ada yang berbuat baik supaya orang lain tidak berbuat jelek kepadanya.

Ada yang berbuat baik supaya orang lain merasa berutang budi karena kebaikannya. Semua ini tidak termasuk akhlak mulia, karena akhlak mulia itu berkaitan dengan dzikrullah yaitu ikhlas.

Sulit sekali orang menjadi ahli syukur kalau tidak dzikir, karena sesungguhnya segala nikmat berasal dari Alloh Ta’ala.

Sulit sekali orang bisa sabar jikalau tidak dzikir, karena sesungguhnya orang yang sabar itu adalah orang yang bisa menahan diri dan memilih yang Alloh sukai.

Jadi, orang yang kurang dzikir maka akan kurang sempurna akhlaknya. Meskipun dia bisa berbuat baik, tapi pasti tidak mencapai pada kemuliaan akhlak. Alloh Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mendawamkan dzikir dan istiqomah menjadikan dzikir sebagai bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari.

Semoga kita menjadi orang-orang yang berakhlak mulia dan istiqomah dalam kesempurnaan akhlak. Aamiin yaa Rabbal’aalamiin. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Aa Gym: Akhlak Mulia Seseorang Berbanding Lurus dengan Dzikirnya Read More »

Perbedaan Infaq Terikat & Wakaf

WAKAFDT.OR.IDInfaq terikat adalah infaq yang dikhususkan untuk aktivitas tertentu atau untuk tempat tertentu. Misalkan seperti infaq untuk membantu Palestina, itu terikat, maka yang menerima infaq itu atau yang dititipinya harus menyalurkan sesuai dengan niat dari orang yang berinfaq.

Contohnya, saya mau infaq buat Palestina maka tidak boleh digunakan untuk infaq masjid atau infaq yang lain di luar dari kepentingan Palestina karena sudah terikat dengan akad si orang yang berinfaq.

Atau misalkan saya infaq untuk membiayai anak-anak yang ingin sekolah atau pendidikan, maka hal itu telah terikat untuk pendidikan dan tidak boleh digunakan untuk ekonomi atau kesehatan dan yang lainnya.

Sementara wakaf itu lebih spesifik, dari perspektif barang atau produknya, harta benda wakaf harus dijaga, dipelihara, diabadikan, dan dikelola untuk menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Manfaat dari pengelolaan harta wakaf tidak ekslusif untuk umat Islam. Wakaf tidak memandang agama. Dampak kesejahteraan sosial dari wakaf bisa dinikmati seluas-luasnya oleh semua kalangan. Intinya wakaf tersebut tidak boleh dialokasikan, tidak boleh berkurang dan tidak boleh berpindah kepemilikannya.

Adapun ayat mengenai wakaf tercantum pada Al Quran surat Ali Imran ayat 92:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)

Wakaf dalam bahasa arab berarti habs (menahan) artinya menahan harta yang memberikan manfaatnya di jalan Allah Ta’ala. Dari pengertian itu kemudian dibuatlah rumusan pengertian wakaf menurut istilah.

Secara istilah ialah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya, guna kepentingan ibadat atau kerpeluan umum lainnya, sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan Madzab Syafi’i.

Firman Allah dalam Al Quran:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)

Dalam hadits juga disebutkan:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga, yaitu: Sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akan kepadanya.” (HR. Muslim, Shahih Muslim, II: 14)

Seseorang yang berwakaf disebut dengan wakif, yakni orang yang mewakafkan harta benda miliknya. Syarat utama untuk menjadi wakif yaitu sudah akil baligh, berakal sehat, sukarela dan merdeka.

Barang atau benda yang diwakafkan tidak dapat diperjualbelikan. Umumnya diterapkan dalam bentuk madrasah, mushola atau makam.

Namun sekarang sudah lebih dioptimalkan yaitu melalui wakaf rumah sakit, kebun, sumur, ladang atau tempat pengembangan diri.

Pada umumnya, zaman Rasulullah wakaf itu berupa tanah, tapi kemudian juga berkembang tidak hanya tanah. Bisa berupa bangunan, bisa berupa Pesantren, lahan pertanian, perkebunan, kolam dan seterusnya.

Bahkan sekarang berkembang dengan kondisi temporer dengan istilah wakaf Uang, para ulama membolehkan hal ini tentunya tanpa menghilangkan esensi dari wakaf itu.

Ketika sudah diwakafkan berarti sudah menjadi kepemilikan Allah, yang artinya tidak dijual belikan, tidak diwariskan, tidak dihadiahkan, tapi itu dikelola oleh Nazir untuk diambil kemanfaatannya bagi umat. Wallahu a’lam bishowab.

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Perbedaan Infaq Terikat & Wakaf Read More »

Belajar Menguatkan Hati di Masjid DT Bandung

WAKAFDT.OR.ID | BANDUNG — Langkah yang ringan adalah langkah yang mengantarkan kita kepada kebaikan. Dalam Islam, Allah sangat menyukai setiap langkah seorang muslim menuju tempat penuh keberkahan, yaitu masjid. Di sinilah jiwa menemukan ketenangan, raga mendapatkan istirahat, dan pikiran kembali jernih.

Masjid bukan sekadar tempat sholat, melainkan juga pusat ilmu, pelajaran, pengabdian, sekaligus sumber jawaban bagi setiap kegelisahan.

Saat berada di dalamnya, hati lebih mudah tersentuh: Merasa bersalah, mengakui dosa, memohon ampun dengan penuh khidmat, serta merenungi betapa banyak nikmat Allah dibandingkan masalah yang kita hadapi.

Salah satu aktivitas utama di masjid adalah kajian. Dalam majelis ilmu, Allah mengangkat derajat hamba-Nya dan doa-doa mereka diaminkan oleh para malaikat. Fenomena ini dapat kita lihat dalam kajian Gurunda Aa Gym, yang dihadiri ribuan jamaah—dengan sebagian besarnya adalah Gen Z.

Mereka datang bukan hanya untuk berkumpul, tetapi untuk mencari ketenangan, menemukan jawaban atas kegelisahan hati, dan menguatkan diri melalui lingkungan yang mendekatkan kepada Allah.

Generasi muda yang merasakan nikmatnya berlama-lama di masjid berarti telah menapaki jalan keselamatan akhirat. Sebab, Allah mencatatnya sebagai bagian dari jihad fii sabilillah. Keutamaan ini menjadikan hati rindu untuk terus menghadiri kajian di masjid.

Dengan janji dan ridha Allah, masjid kembali menjadi pusat penyembuhan jiwa. Dari sanalah lahir kelembutan hati, prasangka baik, serta kekuatan untuk menjalani hidup dengan lebih bermanfaat.

Semoga Allah menjadikan hati kita selalu lembut, langkah kita ringan menuju masjid, dan amal kita diterima sebagai bekal menuju keselamatan akhirat. (Irwina)

Redaktur: Wahid Ikhwan


WAKAFDT.OR.ID

Belajar Menguatkan Hati di Masjid DT Bandung Read More »