Wakaf Daarut Tauhiid

Admin WakafDT

Kebahagiaan Orang Tua Membersamai Buah Hati di PG & TK Khas Daarut Tauhiid

Tawa riang anak-anak menggema di halaman PG & TK Khas Daarut Tauhiid. Di sela-sela keceriaan itu, para orang tua—khususnya ibu-ibu—tak bisa menyembunyikan kebahagiaan mereka. Bisa melihat langsung buah hati mereka bermain dan belajar dengan penuh kegembiraan adalah kebahagiaan tersendiri yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

“Saya senang sekali melihat anak saya begitu menikmati sekolahnya. Setiap pulang, dia selalu bercerita tentang apa yang dipelajari dan teman-temannya. Rasanya, saya tenang karena tahu dia berada di lingkungan yang baik,” ujar Indah, salah satu orang tua murid.

Para ibu ini juga tak henti-hentinya mengagumi kesabaran dan profesionalitas guru-guru yang mengajar di sekolah ini. Menghadapi anak-anak usia dini tentu bukan hal mudah, tetapi para guru tetap penuh kelembutan dan ketelatenan dalam membimbing mereka.

“Saya kagum dengan para guru di sini. Mengajar anak-anak kecil butuh kesabaran luar biasa, dan mereka melakukannya dengan penuh kasih sayang. Saya melihat sendiri bagaimana anak-anak didampingi dalam setiap aktivitasnya, baik saat belajar maupun bermain,” kata Rina, orang tua lainnya.

Tak hanya soal pendidikan, para orang tua juga merasa tenang karena PG & TK Khas Daarut Tauhiid berdiri di atas tanah wakaf. Kesadaran ini membuat mereka semakin bersyukur, karena dengan menyekolahkan anak mereka di sini, mereka turut berkontribusi dalam memakmurkan aset wakaf yang bernilai jariyah.

“Ini yang membuat saya semakin mantap menyekolahkan anak di sini. Saya tahu bahwa sekolah ini ada karena wakaf dari para muwakif yang ingin mendukung pendidikan anak-anak Muslim. Secara tidak langsung, kami juga ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungan wakaf ini,” ungkap Arie, seorang ibu dari anak usia PG.

Bagi para orang tua, menyekolahkan anak di PG & TK Khas Daarut Tauhiid bukan sekadar mencari tempat belajar terbaik, tetapi juga bagian dari upaya mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Islami sejak dini. Mereka berharap, kelak anak-anak mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan kesadaran untuk terus berbagi kebaikan.

Di sekolah yang berdiri di atas tanah wakaf ini, bukan hanya anak-anak yang belajar, tetapi juga para orang tua yang semakin memahami makna pendidikan dan keberkahan. Bersama, mereka menikmati perjalanan indah dalam membersamai tumbuh kembang buah hati, sambil turut menjaga amanah wakaf yang bernilai abadi. (Cahya)

Kebahagiaan Orang Tua Membersamai Buah Hati di PG & TK Khas Daarut Tauhiid Read More »

Kemudahan Berwakaf di Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid: Yuni, Santri Karya yang Istiqomah Berwakaf Lewat Gawai

Berwakaf kini semakin mudah dengan hadirnya teknologi digital. Hal ini dirasakan langsung oleh Yuni, seorang santri karya yang mengajar di salah satu sekolah Daarut Tauhiid.

Kesibukannya mengajar setiap hari nyaris membuatnya tak memiliki waktu untuk datang langsung ke kantor pelayanan wakaf. Namun, dengan hanya menggunakan gawainya, ia bisa berwakaf kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi wakaf yang disediakan oleh Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid.

“Saya sangat bersyukur karena sekarang berwakaf bisa dilakukan dengan sangat mudah. Tinggal buka aplikasi, pilih nominal yang ingin diwakafkan, dan dalam hitungan menit, prosesnya selesai. Ini sangat membantu saya yang punya jadwal padat,” ujar Yuni dengan penuh semangat.

Baginya, kemudahan ini semakin memotivasinya untuk istiqomah dalam berwakaf. Setiap bulan, Yuni menyisihkan sebagian dari gajinya untuk berwakaf sebagai bentuk kepedulian terhadap aset wakaf yang dikelola oleh Daarut Tauhiid. Ia percaya bahwa wakaf bukan hanya sekadar amal kebaikan, tetapi juga investasi untuk kehidupan setelah mati.

“Saya yakin bahwa wakaf ini menjadi investasi bagi kehidupan akhirat saya kelak. Setiap rupiah yang diwakafkan, insya Allah akan terus mengalir manfaatnya, baik untuk saya maupun untuk orang lain,” tambahnya.

Selain manfaat spiritual, Yuni juga merasakan keberkahan dalam hidupnya sejak rutin berwakaf. Ia merasa lebih tenang, rezekinya terasa lebih berkah, dan kehidupannya semakin dipenuhi dengan kemudahan.

Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid terus berinovasi dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berwakaf. Saat ini, Wakaf Daarut Tauhiid memiliki sembilan platform digital yang memudahkan masyarakat untuk berwakaf, yakni Amalsholeh.com, Bigamal.com, Socialbanking.id, Sedekahjariyah.id, Atapkita.com, Launchgood.com, BMT DT Mobile, Wakaf melalui Whatsapp, dan web wakafdt.or.id.

Dengan adanya aplikasi dan layanan digital tersebut, siapa pun kini bisa berwakaf tanpa harus terhalang jarak dan waktu. Kemudahan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran umat untuk berkontribusi dalam memakmurkan aset wakaf demi kemaslahatan bersama.

“Wakaf itu bukan hanya untuk orang kaya. Siapa pun bisa berwakaf, sekecil apa pun nilainya. Yang terpenting adalah niat dan keistiqomahan kita dalam berbagi keberkahan,” pungkas Yuni. (Cahya)

Kemudahan Berwakaf di Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid: Yuni, Santri Karya yang Istiqomah Berwakaf Lewat Gawai Read More »

Mengenal Wakaf sebagai Sedekah Jariyah

Wakaf merupakan salah satu amalan utama dalam Islam yang memiliki dampak jangka panjang bagi kehidupan umat. Sebagai bagian dari sedekah jariyah, wakaf memberikan manfaat yang berkelanjutan dan menjadikan pahala bagi pewakaf terus mengalir, bahkan setelah wafat.

Dibandingkan dengan infak, sedekah, dan zakat, wakaf memiliki nilai keutamaan yang lebih tinggi karena keberlanjutan manfaatnya. Memilih berwakaf berarti memilih amalan yang berdampak luas, baik dalam lingkup dunia maupun akhirat.

Wakaf sebagai Sedekah Jariyah

Dalam Islam, sedekah terbagi menjadi dua jenis: sedekah biasa yang manfaatnya segera habis dan sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir. Wakaf termasuk dalam kategori sedekah jariyah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Karena sifatnya yang berkelanjutan, wakaf menjadi salah satu amal terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang muslim sebagai investasi akhirat.

Lebih Utama dari Infak, Sedekah, dan Zakat

Infak dan sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, sifatnya cenderung habis dalam sekali penggunaan. Misalnya, jika seseorang bersedekah dengan makanan atau uang, manfaatnya hanya dirasakan dalam waktu tertentu.

Sebaliknya, wakaf memberikan manfaat jangka panjang. Contohnya, jika seseorang mewakafkan tanah untuk masjid atau rumah sakit, maka manfaatnya akan terus dirasakan oleh banyak orang, dan pahalanya tetap mengalir.

Begitu pula dengan zakat yang merupakan kewajiban bagi umat Islam yang memiliki harta di atas nisab. Berbeda dengan wakaf yang bersifat sukarela, zakat harus dikeluarkan setiap tahun oleh orang yang mampu.

Namun, zakat memiliki batasan tertentu dalam penggunaannya, seperti diberikan kepada delapan golongan penerima (asnaf) yang telah ditentukan dalam Al-Quran (QS At-Taubah [9]: 60).

Sementara itu, wakaf memiliki fleksibilitas yang lebih luas dalam pemanfaatannya dan bisa terus memberikan manfaat tanpa batas waktu tertentu. Jika zakat harus dikeluarkan setiap tahun, wakaf cukup dilakukan sekali, tetapi manfaat dan pahalanya bisa terus mengalir selamanya.

Manfaat dan Dampak Wakaf

Wakaf bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Apa saja manfaat besar dari wakaf?

– Keberlanjutan manfaat.

Harta yang diwakafkan tidak boleh dijual, diwariskan, atau diberikan, sehingga manfaatnya terus dirasakan oleh generasi berikutnya.

– Pahala yang terus mengalir.

Selama wakaf masih digunakan dan memberikan manfaat, pahala bagi pewakaf (muwakif) tetap mengalir.

– Meningkatkan kesejahteraan umat.

Banyak institusi pendidikan, kesehatan, dan sosial yang berkembang dari hasil wakaf, membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.

– Mengurangi ketimpangan sosial.

Dengan adanya wakaf, fasilitas umum seperti sekolah gratis, rumah sakit, atau sumur air bersih bisa dinikmati oleh masyarakat kurang mampu.

Jenis-Jenis Wakaf

Ada beberapa bentuk wakaf yang dapat dilakukan, antara lain:

– Wakaf produktif.

Wakaf yang menghasilkan keuntungan, seperti tanah pertanian, gedung komersial, atau usaha yang hasilnya digunakan untuk kesejahteraan umat.

– Wakaf sosial.

Contohnya adalah pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit, atau sumur air untuk kepentingan umum.

– Wakaf uang.

Harta dalam bentuk uang yang dikelola oleh lembaga wakaf untuk pembiayaan proyek sosial dan keagamaan.

Jadi, dapat disimpulkan jika wakaf merupakan bentuk sedekah jariyah yang paling utama karena manfaatnya yang terus berkelanjutan. Jika dibandingkan dengan infak, sedekah, dan zakat, wakaf memiliki keunggulan dalam hal keberlanjutan manfaat dan pahala.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak hanya berzakat dan bersedekah, tetapi juga berwakaf sebagai bentuk investasi akhirat yang tak terputus. Dengan berwakaf, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala yang terus mengalir, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan membangun peradaban Islam yang lebih maju. (Cahya)

Mengenal Wakaf sebagai Sedekah Jariyah Read More »

Keutamaan Berwakaf pada Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini adalah saat ketika Allah SWT melipatgandakan pahala bagi setiap amal yang dilakukan. Sebagaimana firman-Nya, Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. (QS Al-Qadr [97]: 3)

Seribu bulan setara dengan lebih dari 83 tahun. Waktu yang lebih panjang dari usia manusia pada umumnya. Artinya, jika kita beramal pada malam ini, pahalanya akan dilipatgandakan seakan-akan kita beribadah selama lebih dari delapan dekade!

Wakaf: Amal Jariyah yang Terus Mengalir

Di antara berbagai bentuk amal, wakaf adalah salah satu yang paling istimewa. Mengapa? Karena wakaf merupakan amal jariyah, yaitu amal yang pahalanya terus mengalir meskipun pemberinya telah meninggal dunia.

Rasulullah saw bersabda, Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya. (HR Muslim)

Wakaf termasuk dalam kategori sedekah jariyah. Mengapa? Karena manfaatnya terus dirasakan oleh orang banyak dalam jangka waktu yang lama.

Mengapa Berwakaf pada Malam Lailatul Qadar?

Menggabungkan keutamaan wakaf dengan keistimewaan Lailatul Qadar adalah strategi cerdas bagi mereka yang ingin meraih pahala terbesar. Berikut alasannya:

– Pahala wakaf yang berlipat ganda.

Jika kita berwakaf pada malam Lailatul Qadar, pahala dari setiap manfaat yang dihasilkan oleh wakaf tersebut dilipatgandakan setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun!

– Berkah yang tidak terputus.

Wakaf yang kita berikan—baik dalam bentuk tanah, masjid, sekolah, atau fasilitas lain—akan terus memberi manfaat bagi orang lain. Selama manfaat itu masih dirasakan, pahala kita terus mengalir tanpa henti.

– Kesempatan mendapat ampunan dan rahmat Allah.

Rasulullah saw menyebut bahwa Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan dan ampunan bagi mereka yang beribadah dengan ikhlas. Dengan berwakaf, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga berharap mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Allah.

Wujudkan Wakaf Terbaik pada Malam Terbaik

Malam Lailatul Qadar adalah momen langka yang hanya datang setahun sekali. Jangan biarkan kesempatan emas ini berlalu begitu saja. Jika kita ingin beramal dengan dampak jangka panjang, maka wakaf adalah pilihan terbaik.

Bayangkan, jika kita berwakaf untuk pembangunan masjid, sekolah, atau fasilitas bagi para penghafal Al-Quran, setiap ibadah yang dilakukan di tempat tersebut akan menjadi bagian dari pahala kita—bahkan setelah kita tiada.

Jangan tunda lagi! Segera tunaikan wakaf dan jadikan malam Lailatul Qadar sebagai momentum untuk investasi akhirat yang abadi. Semoga Allah menerima amal kita dan menjadikannya pemberat timbangan kebaikan pada hari kiamat. (Cahya) 

Keutamaan Berwakaf pada Malam Lailatul Qadar Read More »

Menjadi Siswa dan Santri: Kebahagiaan Siswa SMK Daarut Tauhiid Bersekolah di Tanah Wakaf

Bagi para siswa SMK Daarut Tauhiid, sekolah bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga ladang keberkahan. Di lingkungan sekolah yang berdiri di atas tanah wakaf, mereka bukan hanya merasa sebagai pelajar, tetapi juga sebagai santri yang hidup dalam suasana pesantren.

“Di sini saya bukan hanya belajar mata pelajaran seperti di sekolah lain, tetapi juga mendapat pendidikan akhlak dan nilai-nilai spiritual. Saya merasa benar-benar dididik menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Rizki, salah satu siswa kelas XI.

SMK Daarut Tauhiid memang menawarkan lebih dari sekadar pendidikan vokasi. Dengan fasilitas yang lengkap dan guru-guru yang mengajar penuh dedikasi, para siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyeluruh. Mereka tidak hanya diasah keterampilannya sesuai jurusan, tetapi juga dibentuk karakternya melalui berbagai aktivitas keislaman.

“Saya bersyukur bisa sekolah di sini. Guru-gurunya sangat perhatian. Mereka bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing kami seperti anak sendiri,” kata Aisyah, siswa kelas X. “Suasana pesantrennya terasa sekali, dari mulai kebiasaan salat berjemaah, mengaji, hingga adab sehari-hari yang selalu ditanamkan.”

Kesadaran bahwa sekolah mereka berdiri di atas tanah wakaf juga menumbuhkan rasa syukur tersendiri di hati para siswa. Mereka memahami bahwa keberadaan SMK Daarut Tauhiid adalah hasil dari para muwakif yang dengan tulus menyisihkan hartanya untuk pendidikan.

“Saya sering berpikir, tanpa adanya wakaf dari para muwakif, mungkin saya tidak bisa bersekolah di tempat sebagus ini. Ini membuat saya semakin semangat belajar,” ujar Fadhil, siswa kelas XII.

Kesadaran ini pun melahirkan tekad di hati mereka. Para siswa berjanji bahwa ketika kelak mereka telah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, mereka akan mengikuti jejak para muwakif yang telah berkorban demi pendidikan generasi setelahnya.

“Saya ingin suatu hari nanti bisa berwakaf juga. Walaupun mungkin belum bisa dalam jumlah besar, setidaknya saya ingin menyisihkan sebagian rezeki untuk keberlangsungan pendidikan seperti ini,” tutur Aisyah.

Bagi para siswa SMK Daarut Tauhiid, bersekolah di sini bukan hanya tentang mendapatkan ilmu, tetapi juga tentang memahami makna berbagi dan melanjutkan estafet kebaikan. Mereka tidak hanya ingin menjadi lulusan yang sukses, tetapi juga ingin menjadi bagian dari generasi yang peduli dan berkontribusi untuk umat.

Di atas tanah wakaf ini, mereka belajar, tumbuh, dan berjanji untuk meneruskan kebaikan. Sebuah janji yang tak hanya mengikat di dunia, tetapi juga bernilai abadi di akhirat. (Cahya)

Menjadi Siswa dan Santri: Kebahagiaan Siswa SMK Daarut Tauhiid Bersekolah di Tanah Wakaf Read More »

Keceriaan Nanda di Trial Class Ramadan, Bermain Sambil Belajar Nilai-nilai Islam

Suasana penuh keceriaan menyelimuti lantai dua Dome Central V, aset wakaf Daarut Tauhiid, pada Sabtu (15/3/2025) pagi. Sekitar 30 anak beserta ibu mereka berkumpul untuk mengikuti Trial Class edisi Ramadan dari PG dan TK Daarut Tauhiid yang mengusung konsep “Bermain Bernuansa Pesantren.”

Salah satu peserta yang tampak sangat antusias adalah Nanda, seorang anak perempuan berusia empat tahun. Bagi Nanda, ini bukan pengalaman pertamanya. Sudah dua kali ia mengikuti acara serupa di Daarut Tauhiid, dan setiap kali, ia selalu menikmati setiap momennya.

“Nanda sangat senang bisa bermain bersama teman-teman seusianya,” kata Florata, ibunya. “Apalagi permainan yang disediakan di sini melatih motorik halus dan kasarnya,” lanjutnya.

Puncak kegembiraan Nanda terjadi saat ia menjadi peserta pertama yang menyelesaikan lomba ketangkasan yang dikemas dengan nilai-nilai keislaman. Keberhasilannya membuatnya semakin bersemangat untuk terus bermain. Bahkan ketika acara hampir usai dan ibu-ibu lain mulai mengajak anak-anak mereka pulang, Nanda masih betah dan enggan meninggalkan tempat itu.

“Dia tidak mau diajak pulang, betah sekali bermain di sini,” ujar Florata sambil tersenyum.

Dome Central V yang menjadi lokasi acara ini memang memberikan kenyamanan bagi anak-anak. Lantai dua yang luas dan dilapisi rumput sintetis menciptakan ruang yang aman untuk bermain dan belajar. Hal ini menunjukkan bagaimana aset wakaf dapat dimanfaatkan secara produktif, memberikan keberkahan dalam dunia pendidikan anak usia dini.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang bermain bagi anak-anak, tetapi juga sarana bagi mereka untuk mengenal nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan. Melihat antusiasme peserta, bukan tidak mungkin kegiatan serupa akan terus berlanjut dan menjadi bagian dari pengalaman berharga bagi anak-anak seperti Nanda. (Cahya)

Keceriaan Nanda di Trial Class Ramadan, Bermain Sambil Belajar Nilai-nilai Islam Read More »

Hadiah Abadi untuk Sang Ayah, Wakaf Mesin Air Minum di Blue Mosque Daarut Tauhiid

Sebuah kisah haru dan penuh makna hadir di Blue Mosque Daarut Tauhiid ketika seorang anak mewakafkan mesin air minum untuk mengenang dan mendoakan ayahnya yang telah berpulang. Wakaf ini bukan sekadar donasi, tetapi sebuah bentuk kasih sayang dan bakti yang diharapkan menjadi amal jariyah. Mengalirkan pahala yang tak terputus bagi almarhum.

Wakaf mesin air minum ini hadir sebagai solusi bagi para jemaah dan masyarakat sekitar yang beribadah atau sekadar singgah di masjid berkubah biru tersebut. Dengan fasilitas ini, siapa pun bisa menikmati air bersih dan segar secara gratis.

“Saya ingin memberikan sesuatu yang manfaatnya bisa terus mengalir untuk ayah saya. Saya berharap setiap orang yang meminum air ini, ayah saya mendapatkan pahala dari Allah,” ujar sang anak yang memilih tetap anonim.

Dalam Islam, wakaf merupakan salah satu bentuk sedekah jariyah, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Tak hanya membawa keberkahan bagi almarhum, wakaf ini juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Jemaah yang beribadah di Blue Mosque Daarut Tauhiid kini lebih mudah mendapatkan air minum setelah salat atau saat mengikuti kajian.

“Alhamdulillah alat ini sangat memudahkan para jemaah yang berkunjung ke Blue Mosque Daarut Tauhiid untuk mendapatkan air minum sehat tanpa harus membeli air mineral atau melakukan filtrasi manual,” kata Iman Nurhakim, pengurus masjid.

Iman juga menyampaikan apresiasi atas wakaf ini. Ia berjanji akan merawat mesin air minum tersebut agar terus bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.

“Terima kasih banyak kepada Wakaf Daarut Tauhiid yang sudah menjadi jalan adanya mesin air minum ini,” lanjutnya.

Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan wakaf, terutama untuk orang tua yang telah berpulang. Dengan wakaf, seseorang tidak hanya berbagi manfaat, tetapi juga membangun pahala yang terus mengalir.

Di tengah kehidupan yang terus berjalan, ada cara untuk tetap menghubungkan cinta dan bakti kepada mereka yang telah tiada. Seperti air yang mengalir dari mesin air minum wakaf ini, semoga pahala untuk almarhum juga terus mengalir tanpa henti. (Cahya)

Hadiah Abadi untuk Sang Ayah, Wakaf Mesin Air Minum di Blue Mosque Daarut Tauhiid Read More »

Achmad dan Wakaf Cinta untuk Istri Tercinta

Di usia senjanya, Achmad (76 tahun) masih tampak bugar. Namun, ada satu hal yang sulit ia sembunyikan: rasa sepi yang mendalam. Sejak satu tahun lalu, istrinya yang tercinta berpulang ke rahmatullah, meninggalkan rumah yang dulu terasa hangat di Cimahi, kini menjadi sunyi.

Walau ada seorang asisten rumah tangga yang membantunya, Achmad tetap merasakan kekosongan. Anak-anaknya telah berkeluarga dan tinggal di kota lain, membuat hari-harinya semakin terasa hening. Dalam kesendiriannya, Achmad menemukan satu cara untuk tetap merasa dekat dengan istrinya: berwakaf setiap bulan, seperti yang dulu sering mereka lakukan bersama.

Wakaf yang Tak Pernah Terhenti

Dulu, Achmad dan istrinya adalah pasangan yang gemar berwakaf di Daarut Tauhiid. Setiap ada kesempatan, mereka berdua datang bersama, menyerahkan sebagian harta mereka untuk kepentingan umat. Kini, meski istrinya telah tiada, Achmad tetap melanjutkan kebiasaan itu—tetapi kali ini, ia meniatkan pahalanya untuk sang istri tercinta.

“Dulu kami sering ke sini berdua, tapi sekarang saya datang sendiri. Walaupun kami sudah berbeda alam, saya ingin tetap memberikan sesuatu untuknya,” ujar Achmad dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Bagi Achmad, wakaf bukan sekadar amal jariyah, tetapi juga bentuk cinta yang tak lekang oleh waktu. Dengan berwakaf atas nama istrinya, ia merasa masih bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat untuknya, meskipun dalam bentuk yang berbeda.

“Saya ingin dia terus mendapatkan pahala, meskipun sudah tidak ada di dunia. Semoga wakaf ini bisa menjadi aliran kebaikan yang terus mengalir untuknya di alam sana,” tuturnya penuh harap.

Datang ke Daarut Tauhiid, Menemukan Kedamaian

Setiap bulan, Achmad menyempatkan diri untuk datang langsung ke Daarut Tauhiid. Baginya, tempat ini bukan sekadar lokasi berwakaf, tetapi juga tempat yang penuh kenangan.

“Saat saya ke sini, saya merasa lebih tenang. Saya ingat dulu kami sering berjalan berdua di halaman masjid, berbicara tentang banyak hal. Sekarang saya sendiri, tapi saya percaya, cinta saya untuknya tetap ada,” ujarnya.

Meskipun sudah memasuki usia lanjut, Achmad tetap berusaha menjaga kebugarannya agar bisa terus datang ke Daarut Tauhiid. Bagi dirinya, berwakaf adalah bentuk cinta yang tak terputus, ikatan spiritual yang tetap menyambung meski jarak antara dunia dan akhirat telah memisahkan.

Di tengah rasa sepinya, Achmad menemukan cara untuk tetap mencintai—bukan dengan air mata, tetapi dengan amal yang terus mengalir. Wakafnya adalah doa, baktinya adalah pahala yang tak pernah putus. Dan di dalam hatinya, istrinya tetap hidup dalam setiap sedekah jariyah yang ia niatkan. (Cahya)

Achmad dan Wakaf Cinta untuk Istri Tercinta Read More »

Hangatnya Kebersamaan di Tengah Guyuran Hujan: Buka Puasa Bersama Santri Karya Pesantren Daarut Tauhiid di Dome Central V

Suasana sore itu di Dome Central V, aset wakaf milik Daarut Tauhiid, terasa begitu spesial. Meskipun siang harinya matahari bersinar terik, selepas Asar langit mulai menggelap. Seakan memberi pertanda akan turunnya hujan. Ribuan santri karya (karyawan) dan tamu undangan sudah mulai berdatangan ke lokasi untuk mengikuti acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Pesantren Daarut Tauhiid bersama Bank Indonesia Jawa Barat.

Dome Sentral 5 yang terdiri atas dua lantai ini menjadi saksi kebersamaan mereka. Lantai pertama digunakan sebagai area parkir, sementara lantai kedua yang luas dengan lantai rumput sintetis menjadi tempat utama acara. Meski terbuka di sisi-sisinya, atap besar yang menaungi dome memberikan perlindungan dari cuaca yang tak menentu.

Setengah jam menjelang adzan Magrib, hujan mulai turun. Tak hanya gerimis, melainkan hujan deras yang mengguyur tanpa henti hingga memasuki waktu Isya. Petir sesekali menggelegar, menambah suasana dramatis di tengah momen berbuka. Namun, suasana tetap khidmat. Para santri karya serta tamu undangan tetap duduk rapi menanti waktu berbuka dengan hidangan yang sudah tersaji.

Ketika adzan Magrib berkumandang, ribuan peserta serentak mengucap syukur dan membatalkan puasa mereka dengan air dan kurma. Hujan deras yang mengguyur justru menambah rasa syukur dalam hati mereka, seolah menjadi simbol keberkahan dalam kebersamaan.

KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), pendiri sekaligus pembina Pesantren Daarut Tauhiid, menyampaikan pesan singkat sebelum salat Magrib berjemaah. Ia mengingatkan tentang pentingnya berbagi dan keberkahan yang datang dari kebersamaan serta wakaf yang dikelola dengan amanah.

Dome Central V sendiri kembali membuktikan fungsinya sebagai aset wakaf yang begitu multifungsi. Tak hanya menjadi tempat beribadah dan berkegiatan, tetapi juga menjadi pelindung bagi ribuan jamaah di tengah cuaca ekstrem.

“Alhamdulillah, kita bisa tetap nyaman meski hujan deras. Ini bukti bahwa wakaf yang dikelola dengan baik bisa memberi manfaat besar,” ujar salah satu peserta buka puasa bersama.

Malam itu, meski hujan masih turun, semangat dan kehangatan kebersamaan tak surut. Buka puasa bersama ini bukan sekadar tentang menikmati hidangan, melainkan juga tentang merasakan keberkahan, berbagi kebahagiaan, dan menguatkan tali ukhuwah di bawah naungan Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid. (Cahya)

Hangatnya Kebersamaan di Tengah Guyuran Hujan: Buka Puasa Bersama Santri Karya Pesantren Daarut Tauhiid di Dome Central V Read More »

Ayo Berwakaf pada Bulan Ramadhan, Raih Pahala Berlimpah

Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Bulan ini menjadi momen terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, termasuk bersedekah dan berwakaf. Jika sedekah pada bulan Ramadhan saja sudah mendapatkan pahala berlipat, maka wakaf—sebagai bentuk sedekah jariyah—akan menjadi investasi amal yang terus mengalir pahalanya, bahkan setelah kita meninggal dunia.

Jadi, amat merugi bila tidak memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk berwakaf dan meraih keberkahan yang lebih besar!

Keistimewaan Ramadhan sebagai Bulan Sedekah

Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh ampunan dan pahala. Rasulullah saw bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)

Jika sedekah biasa pada bulan Ramadhan saja sudah utama, maka wakaf sebagai sedekah jariyah tentu memiliki keutamaan yang lebih tinggi. Wakaf tidak hanya memberikan manfaat jangka panjang bagi penerima, tetapi juga memastikan pahala terus mengalir bagi pemberi.

Mengapa Berwakaf pada Bulan Ramadhan?

Ini alasan kita hendaknya menggiatkan sedekah jariyah sebagai salah satu amalan yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Motivasi yang insya Allah menguatkan tekad kita untuk berwakaf. Apa saja alasannya? 

  • Pahala berlipat ganda.

Setiap amal kebaikan pada bulan Ramadhan diberikan ganjaran yang lebih besar dibanding bulan lainnya. Wakaf sebagai amal jariyah akan terus mengalirkan pahala selama manfaatnya masih digunakan oleh orang lain.

  • Investasi akhirat yang kekal.

Sedekah biasa bisa habis dalam sekali pakai, tetapi wakaf terus memberikan manfaat bagi umat dalam jangka panjang, seperti masjid, sekolah, rumah sakit, atau usaha produktif berbasis wakaf.

  • Meningkatkan kepedulian sosial.

Wakaf membantu meningkatkan kesejahteraan umat, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Ini sejalan dengan semangat Ramadhan untuk berbagi dan membantu sesama.

  • Mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat.

Rasulullah saw dan para sahabat banyak berwakaf demi kemaslahatan umat. Utsman bin Affan, misalnya, mewakafkan sumur Raumah yang manfaatnya masih terasa hingga kini.

Jenis Wakaf yang Bisa Dilakukan pada Bulan Ramadhan

Wakaf tidak hanya terbatas pada tanah untuk masjid atau makam, tetapi bisa berupa berbagai bentuk aset yang bermanfaat bagi masyarakat, yakni:

  • Wakaf produktif: Berupa usaha atau aset yang dikelola untuk menghasilkan keuntungan guna membantu kegiatan sosial.
  • Wakaf pendidikan: Seperti beasiswa, sekolah, atau perpustakaan gratis untuk masyarakat kurang mampu.
  • Wakaf kesehatan: Klinik atau rumah sakit berbasis wakaf yang memberikan layanan bagi fakir miskin.
  • Wakaf air dan infrastruktur: Sumur, jembatan, atau fasilitas umum yang membantu kehidupan masyarakat.
  • Wakaf uang: Dana yang dikelola secara profesional dan hasilnya digunakan untuk kemaslahatan umat.

Bagaimana Cara Berwakaf pada Bulan Ramadhan?

Pertama, tentukan jenis wakaf yang ingin diberikan. Pilih wakaf yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita, baik berupa tanah, uang, atau aset lainnya.

Kedua, pilih lembaga wakaf tepercaya. Salurkan wakaf melalui lembaga yang profesional agar manfaatnya bisa dikelola dengan baik.

Ketiga, niatkan dengan ikhlas. Wakaf harus diberikan dengan niat yang tulus karena Allah, bukan untuk mencari pujian atau apresiasi manusia.

Terakhir, jangan lupa untuk mengajak orang lain untuk ikut berwakaf. Sebarkan informasi dan ajak keluarga serta teman untuk turut berpartisipasi dalam wakaf Ramadhan.

Nah, Ramadhan adalah bulan terbaik untuk mengumpulkan pahala, dan wakaf adalah salah satu cara terbaik memastikan pahala tersebut terus mengalir selamanya. Dengan berwakaf pada bulan Ramadhan, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga berinvestasi untuk kehidupan akhirat.

Mari jadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk memulai atau menambah wakaf kita. Setiap wakaf yang kita berikan akan menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah terputus.

Yuk, berwakaf pada bulan Ramadhan dan raih pahala berlimpah! (Cahya)

Ayo Berwakaf pada Bulan Ramadhan, Raih Pahala Berlimpah Read More »