Wakaf Daarut Tauhiid

DT Spiritual Camp: Belajar Hidup di Lahan Wakaf

Berpadu dengan udara sejuk dan lanskap hijau perbukitan Kampung Nyampai, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, terdapat sebuah kawasan yang bukan hanya menyimpan ketenangan, tetapi juga keberkahan. Kawasan Eco Pesantren 2 Daarut Tauhiid kini menjadi saksi tumbuhnya spiritualitas generasi muda dalam program Daarut Tauhiid Spiritual Camp (DTSC) yang digelar akhir pekan lalu, 2–3 Agustus 2025.

DTSC bukan sekadar program belajar di alam terbuka. Ia adalah perjalanan menemukan jati diri, sebagaimana tema yang diusung: “Journey of Being You.” Dengan konsep berkemah, menjelajahi alam, dan merenungi makna hidup, 65 peserta dari berbagai penjuru Nusantara—dari Jakarta, Garut, Serang, hingga Makassar dan Sanggau—berkumpul di lahan yang mulanya hanya hamparan biasa, namun kini menjadi tanah penuh makna: lahan wakaf produktif Daarut Tauhiid.

Menurut Rizaldi, salah satu panitia kegiatan, program ini tak hanya menghadirkan kajian keislaman dan muhasabah bersama Aa Gym, tetapi juga menyajikan pengalaman spiritual yang membumi—seperti salat tahajud berjemaah, trekking di Eco DT 2, hingga berbagi canda di sekitar api unggun dan BBQ malam hari.

Namun yang membedakan DTSC dari program spiritualitas lainnya adalah tempat berlangsungnya: kawasan wakaf produktif yang tidak hanya menyemai ilmu, tapi juga menumbuhkan kehidupan. Lahan tempat tenda-tenda berdiri ini dulunya adalah tanah kosong. Kini, ia menjadi ladang pertanian yang menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi dan oleh-oleh peserta.

Di area yang sama, berdiri megah Blue Mosque Daarut Tauhiid, simbol keindahan dan kekuatan wakaf dalam membangun peradaban. Tak jauh dari sana, bangunan untuk santri tahfidz dan calon ulama juga tengah dibangun—semua dari hasil dan niat baik umat melalui wakaf.

“Insya Allah event DTSC batch berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 6–7 September 2025,” ujar Rizaldi menutup keterangannya.

Ke depan, DTSC akan terus digelar secara berkala, memberi kesempatan bagi lebih banyak orang untuk merasakan perjalanan spiritual yang bermakna di tanah yang tidak hanya ditinggikan dengan doa, tetapi juga diberkahi dengan amal jariyah.

Di Daarut Tauhiid, tanah bukan hanya dipijak—tapi dijadikan ladang amal, tempat bertumbuhnya insan-insan yang mencari cahaya dalam sunyi. (wakafdt)