WAKAFDT.OR.ID | JAKARTA – Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyelenggarakan Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 dalam rangka memperkuat perwakafan di Indonesia, pada Rabu (27/3/2024) di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta.
Acara Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 yang dibuka Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini turut dihadiri Ketua BWI Prof Mohammad Nuh, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dan Gubernur BI yang diwakili oleh Ketua DESK Indonesia, Imam Hartono.
BWI bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI mendorong kolaborasi zakat dan wakaf untuk pembangunan nasional dalam Gebyar Wakaf Ramadan 2024. BWI berharap perwakafan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi kebijakan utama pemerintah.
Prof. Mohammad Nuh selaku ketua BWI dalam sambutannya menyampaikan, wakaf bisa dijadikan lifestyle oleh berbagai kalangan. “Wakaf sifatnya abadi, manfaatnya abadi, nilainya abadi. Perlahan kami ingin menjadikan wakaf sebagai lifestyle,” ujar M. Nuh.
Masyarakat bisa memanfaatkan Super Apps bernama Satu Wakaf Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI). Super Apps ini bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk berwakaf di manapun dan kapanpun dengan nominal pilhan.
“Melalui Super Apps Satu Wakaf Indonesia, bisa wakaf perorangan, mau mulai wakaf Rp 5000, atau Rp 10.000 atau Rp 50.000 bisa,” ujar M. Nuh.
M. Nuh menekankan pentingnya wakaf, sama halnya dengan zakat, infak dan juga sedekah.
“Antara zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini yang benar memang satu kesatuan. Tidak bisa dipisah-pisah. Jadi zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini satu kesatuan orientasinya untuk kemaslahatan,” lanjutnya.
Dengan adanya Gebyar Wakaf Ramadhan 2024, M Nuh berharap bisa menjadi langkah agar semakin banyak orang yang mengetahui dan mengerti pentingnya wakaf. “Semoga literasi wakaf semakin membuat banyak orang berniat untuk berwakaf,” pungkas M. Nuh.
Sumber: BWI