DAARUTTAUHIID.ORG — Kita tentu tahu hewan bernama cicak. Kalau kita tafakuri ternyata cicak ini hidupnya merayap di dinding, sementara makanannya nyamuk atau serangga lain yang bersayap bisa terbang dengan lincahnya.
Sekali lagi, cicak merayap dan tidak punya sayap, tapi makanannya bersayap dan bisa terbang. Sekilas seperti tidak adil, karena akan sangat sulit bagi cicak bisa bertahan hidup untuk mendapat makanan.
Akan tetapi, karena keagungan dan kasih sayang Alloh Ta’ala yang Maha Pemberi rezeki, cicak tetap terpenuhi rezekinya, tetap mendapatkan jatah makanannya, diberi kemampuan oleh Alloh untuk ikhtiar dan mendapatkan makanannya. MasyaAlloh.
Alloh Ta’ala Maha Pemberi rezeki kepada seluruh makhluknya yang tidak terlewat satupun juga.
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6)
Ketika kita masih ada di dalam rahim ibu, kita sama sekali belum mampu melakukan apa-apa, belum memiliki pengalaman, tidak berpendidikan.
Tetapi rezeki mengalir terus kepada kita, sehingga kita pun tumbuh di dunia ini seperti yang kita rasakan hingga sekarang.
Saat ini kita sudah mampu berikhtiar, namun tetap jauh lebih banyak rezeki Alloh yang datang ke kita daripada kita yang mendatangi rezeki.
Ini adalah hikmah bagi kita mentafakuri salah satu ciptaan Alloh yang bernama cicak. Sungguh tidak ada alasan untuk meragukan rezeki Alloh Ta’ala.
Semua rezeki yang kita dapatkan setiap hari, setiap waktu, tanpa kita pinta terlebih dahulu.
Misalkan udara yang kita hirup, darah yang mengalir, jantung yang berdetak, paru-paru yang memompa udara, semuanya adalah rezeki yang tiada ternilai.
Ikhtiar yang kita lakukan adalah rezeki dari amal sholeh kita dalam beribadah kepada Alloh dan hanya Alloh Yang Maha Kuasa mencukupi rezeki kita.
Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa yakin kepada Alloh Ta’ala dan mensyukuri setiap karunia dan nikmat yang Alloh berikan kepada kita. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan