WAKAFDT.OR.ID — Ketahuilah bahwa semua kebaikan itu datangnya dari Alloh, sedangkan keburukan itu datang dari diri kita sendiri atau terjadi atas pilihan kita sendiri. Kenapa bisa demikian?
Sesungguhnya Alloh hanya menghendaki kebaikan kepada hambanya dan tidak menghendaki keburukan kepada hambanya. Begitulah sayang dan cintanya Alloh kepada kita. Hal ini diperkuat dalam ayat Al-Qur’an:
مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا
“Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Alloh, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Alloh yang menjadi saksi.” (QS. An-Nisa: 79)
Kalau kita melakukan dosa, kemudian kita taubat dengan sungguh-sungguh atas kesalahan tersebut, maka taubat itu akan menjadi pahala dan kebaikan bagi diri kita. Begitu bermurahnya Alloh pada kita sebagai hambanya yang pendosa, karena Alloh itu maha pemaaf.
Beberapa orang ada yang bertanya, bukankah kesalahan atau perbuatan dosa yang dilakukan sudah tertulis di lauhul mahfuz?
Hal itu karena kita sudah memilih untuk melakukan maksiat, makanya akan tertulis sebagai kesalahan atau dosa. Kalau kita memilih tidak maksiat maka atas izin Alloh juga kita tidak akan bermaksiat.
Layaknya ketika kita ingin bersedekah, pas ada kotak infak lewat, apakah kita akan bersedekah atau tidak maka itu adalah pilihan.
Pastinya setan akan membisikan agar kita tidak bersedekah, maka tugas kita tinggal memilih apakah kita akan mengikuti bisikan setan dengan rasa takut tidak makan, kehabisan uang dan seterusnya atau kita sadar bahwa sedekah itu adalah kebaikan bagi kita.
Misalkan, ketika ditanya kenapa tidak bangun melaksanakan tahajud? Jawabannya karena Alloh tidak membangunkan dan Alloh sudah menakdirkan untuk tidak bangun malam. Padahal Alloh sudah mengajarkan ilmunya bagaimana cara bangun di sepertiga malam.
Jadi jangan menyalahkan takdir dalam bermaksiat atau berlindung dibalik takdir untuk melakukan kesalahan, dengan dalih bahwa perbuatan dosa yang kita terjadi atas izin Alloh, maka hal itu merupakan kekeliruhan dalam berpikir.
Semoga Alloh selalu membimbing kita ke jalan kebaikan dan dikuatkan agar kita dijauhkan dari perbuatan-perbuatan dosa atat maksiat. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan