DAARUTTAUHIID.ORG | WAKAFDT.OR.ID — Saudaraku, kita yakin bahwa Alloh Maha Pemberi Rezeki. Jika kita mentafakuri bagaimana Alloh mencukupi rezeki kita, maka rezeki bisa kita klasifikasikan kepada tiga hal.
Pertama, rezeki yang telah dijamin oleh Alloh Ta’ala. Misalnya adalah rezeki penguat tubuh. Rumusnya, ada nafas ada rezeki. Jadi sepanjang kita masih bernafas, maka sepanjang itu pula rezeki kita terjamin. Minimal adalah udara.
Sewaktu kita masih berada di dalam rahim ibu, rezeki kita terjamin. Rezeki yang mendatangi kita, bukan sebaliknya. Maasyaa Alloh.
Setelah kita dewasa, rezeki itu tersebar di berbagai tepat di bumi ini. Tinggal kita memilih, mau yang halal atau yang haram.
Mau memilih susu atau memilih minuman keras. Mau memilih daging sapi atau daging babi. Insyaa Alloh, kita adalah orang-orang yang hanya memilih yang halal sebagaimana petunjuk Alloh Ta’ala.
Kedua, rezeki yang digantungkan. Rezeki Alloh itu sudah pasti ada, kita tinggal ikhtiar untuk menjemputnya.
Nah, kalau ikhtiar kita sesuai dengan jalan Alloh, maka Alloh akan memberi petunjuk untuk sampai kepadanya. Dalam ikhtiar kita, Alloh akan berikan rasa tenang dan semua proses yang kita jalani menjadi amal saleh.
Sedangkan ikhtiar yang menyalahi jalan Alloh, seperti mencuri atau menipu, maka sejak prosesnya sudah diliputi dengan kegelisahan, tidak menjadi amal saleh, dan jika bertemu dengan rezeki maka jatuhnya menjadi haram.
Oleh karena itu, tinggal kita memilih apakah mau mengambil cara yang halal atau cara yang haram.
Ketiga, rezeki yang dijanjikan. Ada orang yang khawatir jika rezekinya sedikit. Tidak apa-apa rezeki sedikit, yang terpenting adalah berkah dan senantiasa dicukupkan oleh Alloh Ta’ala, tidak pernah kekurangan, bahkan masih bisa berbagi kepada sesama.
Inilah rezeki orang yang pandai bersyukur. Alloh Ta’ala menjanjikan bahwa rezeki orang yang bersyukur akan dilipatgandakan, sebagai mana firman-Nya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..” (QS. Ibrahim: 7)
Ketika mendapatkan rezeki, ada rasa senang. Sisihkanlah sebagian untuk bersedekah. Mungkin rumah tidak besar, harta tidak banyak, tapi membantu orang lain tidak pernah berhenti.
Inilah yang membuat rezeki yang sedikit namun mengalir terus beserta manfaat dan keberkahannya. Karena rezeki itu ada tiga; yang dimakan menjadi kotoran, yang dipakai menjadi usang, dan yang disedekahkan di jalan Alloh Ta’ala.
Demikianlah, Alloh Ta’ala melimpahkan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur atas setiap rezeki yang kita peroleh. Aamiin yaa Robbal ‘aalamin.
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan