WAKAFDT.OR.ID — Banyak yang menginginkan ketenangan dalam hidup ini, karena banyak orang yang begitu susah mencari ketenangan. Merasa punya segalanya, namun jika tidak punya ketenangan itu tandanya orang tersebut tidak punya apa-apa.
Punya rumah megah dan mewah, tapi jika hati selalu merasa gelisah maka tidak akan menikmati apa-apa. Punya pendamping yang cantik atau tampan, tapi jika cemburu terus-terusan maka tidak akan menikmati apa pun.
Dan celakanya orang-orang yang hidupnya tidak tenang, bisa membuat hidup orang lain menjadi tidak tenang juga.
Tidak ada orang yang akan merasa nyaman dengan orang yang gelisah, jika kita melihat orang gelisah maka akan tampak dari wajah yang menggelisahkan.
Orang yang selalu merasa gelisah, tulisan dan kata-kata juga tidak akan membawa ketenangan. Maka ketenangan itu merupakan kunci kebahagian, kunci kemuliaan sekaligus kunci keselamatan.
Sekarang ada yang jual obat penenang katanya agar diri menjadi tenang, ini adalah bentuk tenang yang semu, karena pada dasarnya kita bisa tenang tanpa obat penenang.
Ada yang mencari ketenagan ke pantai, sampai di sana malah menjerit-menjerit karena dihantam oleh gelombang tsunami.
Ada yang juga yang mencari ketenangan dengan mendaki gunung mencari ketenangan malah merasa ketakutan karena tersesat, ada juga yang mencari ketenangan dengan melakukan maksiat tapi malah menjadi tidak tenang. Padahal tidak ada ketenangan dalam maksiat.
Kenapa ada banyak orang yang sulit mendapatkan ketenangan? Karena tenang itu bersumber dari Alloh, sebagaimana firman Alloh Ta’ala dalam surat Al-Fath ayat 4:
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana”.
Jadi ketenangan itu tidak datang dari rumah tangga, sakinah itu juga tidak datangnya dari seorang suami, begitu juga sakinah tidak datang dari istri, bukan dari harta atau jabatan.
Akan tetapi sakinah itu datang dari Alloh Ta’ala, yang bisa datang lewat istri, suami, dan melalui berbagai hal lainya. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan