Selama ini, banyak yang mengira wakaf hanya untuk membangun masjid atau sekolah. Padahal, di zaman sekarang, wakaf bisa menjadi alat pemberdayaan ekonomi yang sangat kuat. Bukan hanya menolong satu-dua orang, tapi membuka jalan rezeki bagi banyak keluarga.
Bagaimana bisa? Jawabannya adalah ketika wakaf menyalin rupa dalam bentuk wakaf produktif.
Apa Itu Wakaf Produktif?
Wakaf produktif adalah wakaf yang dikelola secara aktif, bukan hanya disimpan atau dibiarkan begitu saja. Misalnya:
– Wakaf uang untuk mendirikan warung atau koperasi umat.
– Tanah wakaf yang digunakan untuk pertanian atau peternakan.
– Modal usaha kecil yang dikelola bersama komunitas.
Keuntungan dari pengelolaan itu kemudian dipakai untuk:
– Memberi beasiswa.
– Meringankan biaya hidup kaum dhuafa.
– Membuka lapangan kerja.
– Membina pelaku UMKM
Mengapa Ini Penting?
Ada banyak alasan mengapa keberadaan wakaf produktif itu penting. Bukan sebatas keutamaannya sebagai sedekah jariyah, tapi juga sangat berpotensi menggiring umat menuju kemandirian secara finansial.
Jika dijabarkan secara detail, berikut ini beberapa alasannya:
1. Banyak umat masih sulit secara ekonomi.
Menurut data BPS, sekitar 9,36% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan (2023). Artinya, jutaan orang butuh bantuan. Bukan hanya untuk makan hari ini, tapi juga modal untuk bangkit esok hari.
2. Wakaf bisa jadi jalan kemandirian.
Bantuan langsung memang penting, tapi pemberdayaan jauh lebih berdampak. Lewat wakaf, kita bisa bantu seseorang membangun usaha, bukan sekadar menerima santunan.
3. Amal yang terus mengalir (sedekah jariyah).
Bayangkan, kita ikut mewakafkan modal usaha untuk ibu-ibu pengrajin di desa. Usahanya tumbuh, dia bisa menyekolahkan anak, menghidupi keluarganya—dan setiap manfaat itu, kita ikut dapat pahalanya.
Sudah Ada Contoh Nyata
Lembaga wakaf di Indonesia kini banyak yang membangun minimarket berbasis wakaf, peternakan wakaf, bahkan pesantren entrepreneur yang membina santri menjadi pelaku usaha.
Ada juga program wakaf sawah produktif yang hasil panennya dibagikan ke masyarakat dhuafa dan juga dijual untuk menopang program sosial lainnya.
Mulai dari Mana?
Mudah! Kita bisa memulainya dengan:
– Menyisihkan sebagian pendapatan untuk wakaf uang.
– Mendukung lembaga wakaf yang profesional dan transparan.
– Mempromosikan gerakan wakaf produktif di lingkungan sekitar.
– Wakaf bukan hanya tentang membangun bangunan, tapi juga tentang membangun harapan.
Dengan adanya wakaf untuk ekonomi umat, kita bantu menciptakan masyarakat yang kuat, mandiri, dan berdaya. Mari bergerak karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang ikhlas. (Cahya)