WAKAFDT.OR.ID | BANDUNG — Fenomena wakaf, yang seringkali dianggap sebagai domain para dermawan dewasa atau institusi besar, kini mulai merambah ke telinga dan kantong para pemuda.
Apa yang membuat wakaf, sebuah ibadah harta yang bersifat abadi dan produktif, menjadi relevan bagi generasi yang dikenal melek teknologi dan gaya hidup instan ini?
Wakaf adalah investasi akhirat terbaik. Berbeda dengan sedekah biasa, harta yang diwakafkan tidak habis, melainkan dikelola secara produktif untuk kebermanfaatan umat dalam jangka panjang. Mulai dari pembangunan sekolah, rumah sakit, hingga sumur air bersih.
Wakaf, Bukan Melulu Soal Tanah
Bagi pemuda, wakaf kini jauh lebih mudah. Institusi wakaf modern menyediakan program wakaf tunai (cash wakaf) yang memungkinkan seseorang berwakaf mulai dari nominal kecil, bahkan setara dengan harga secangkir kopi.
Contohnya: Seorang pemuda dengan uang saku pas-pasan bisa menyisihkan Rp 10.000-Rp 20.000 per bulan untuk wakaf produktif. Jumlah yang tampak kecil ini, jika dikumpulkan dari ribuan pemuda lainnya, akan menjadi modal besar yang dapat membiayai proyek kemanusiaan dan pendidikan.
Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 58 Bandung yang berhasil mengumpulkan jutaan rupiah dari donasi ‘receh’ mereka.
Tiga alasan mengapa wakaf sangat cocok untuk pemuda:
- Membentuk Kebiasaan Berbagi Sejak Dini: Mengajarkan pemuda untuk mengalokasikan sebagian kecil hartanya, mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi kontributif.
- Transparansi dan Dampak Nyata: Program wakaf modern kini sangat transparan, pemuda dapat melihat langsung ke mana dananya disalurkan (misalnya, untuk program Cash Wakaf for Palestine), memberikan kepuasan akan dampak nyata.
- Investasi Jangka Panjang: Dengan usia yang masih panjang, wakaf yang ditanamkan pemuda akan terus mengalir pahalanya (pahala jariyah) selama aset wakaf tersebut dikelola dan memberikan manfaat.
Kegiatan di SMPN 58 Bandung adalah cerminan kecil dari gerakan besar ini. Ia membuktikan bahwa di Hari Sumpah Pemuda, semangat satu tekad tidak hanya diikrarkan di podium, tetapi juga diwujudkan melalui transfer kecil kedermawanan yang memiliki dampak abadi. (WIN)
Redaktur: Wahid Ikhwan
 
															 
															